Jumat, 18 Februari 2011

KESEHATAN GLOBAL (GLOBAL HEALTH)

 

Kesehatan dunia dipengaruhi oleh beberapa aktor dunia seperti World Health Organization ( WHO), The Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria (GFATM), World Bank, dll. Contohnya saja di Indonesia, di Kalimantan Timur, kurang lebih 50% budget kesehatan berasal dari asing dan di Jayapura, tidak hanya dari segi biaya, tapi juga pengadaan alat dan bahan-bahan juga berasal dari asing. Bantuan ini sangat membantu sehingga apabila bentuan tersebut terputus maka akan mengakibatkan dampak yang merugikan.
Awal dari pada kesehatan global telah ada sejak abad 14 Masehi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya bendera kuning di kapal. Bendera ini menunjukkan status karantina kapal oleh karena suatu penyakit tertentu. Karantina berasal dari bahasia italia yang berarti 40 hari. Pada abad ke -14 muncul teori berdasarkan pengalaman mereka bahwa kapal-kapal yang hendak masuk ke eropa selatan harus berhenti dahulu selama 40 hari di lautan lepas. Hal ini digunakan untuk memastikan tidak adanya penyakit menular. Kebijakan ini muncul akibat adanya black death sebelumnya sebagai first epidemic global yang hampir menghapus sepertiga penduduk Eropa yaitu penyakit PES.
Kemudian Global Health lebih menjadi priortas karena adanya perpindahan penduduk antar benua, seperti Colombus, VOC, mobilitas koloial. Sehingga mengakibatkan terjadinya  pertukaran penyakit yang memicu rentetan sejarah berikut:
1.        Vaksinasi Smallpox
2.        Sir Patrick Mason– Tropical medicine (malaria).
                        Hal tersebut menimbulkan pertanyaan kenapa institut tropis lebih banyak di Eropa? Tentu saja hal ini digunakan untuk kepentingan kolonial pada awalnya dan hal tersebut terus berkembang hingga sekarang.
3.        International Sanitary Conferences (ISC)
                        Di konferensi ini merupakan pertemuan orang-orang yang concern terhadap kesehatan global. Organisasi awal tersebut bernama The Office International d'Hygiène Publique (OIHP).





















OIHP, May 1933 session
4.        Lalu muncul Legue of Nations Health Organization yang merupakan cikal bakal dari WHO.
5.        Pasteur Institute
                        Pasteur Institute awalnya di Prancis. Lalu didirikan cabangnya di Bandung, Indonesia. Pasteiur institute merupakan non-governmental organization (NGO) yang mengembangkan teknologi kesehatan.
6.        Rockefeller. The Rise of Philantropy sebagai bentuk awal dari foundation yang mencetuskan adanya :
a.    SKM (Sistem Kesehatan Masyarakat) di tahun 80an yang awalnya ditujukan untuk menjadi kepala puskesmas
b.    Kedokteran komunitas
c.    CEBU
7.        The Bandoeng Conference tahun 1937 meengenai Rural Hygine. Karena pada saat itu begitu banyak rakyat yang tinggal di pedesaan sehingga muncul konsep pengembangan kesehatan di pedesaan. Tetapi setelah itu, dunia kesehatan menjadi vakum akibat perang dunia I dan II.
8.        Kemudian Adrian T. (Kroasia) membangun WHO Constitution pada tahun 1946 dan resmi didirikan pada tahun 1948.
9.        Karena adanya perang dingin, Uni Soviet keluar dari UN. Hal tersebut membuat Amerika mendominasi WHO.
10.    Pada tahun 1955 muncul ide untuk eradikasi malaria yang bertujuan untuk keuntungan ekonomi Amerika. Dengan asumsi bahwa dengan meningkatnya kesehatan akan meningkatkan ekonomi rakyat, sehingga dapat membeli teknologi Amerika dan keberpihakan kepada Amerika. Maka munculah KOPEM (Komando Pemberantasan Malaria). Hari ketika Pak Sukarno menyemprotkan pertama kali di Sleman, hal itu menjadi hari Kesehatan Nasional. Namun, kegiatan eradikasi malaria tersebut gagal total kemudian diganti dengan malaria control.
11.    Uni soviet mempunyai ide lain, yakni eradikasi small pox (1959) yang didukung oleh Amerika di tahun 1965. Sehingga sampai saat ini, agen smallpox tersimpan di dua negara yaitu Atlanta dan Unisoviet. Meskipun yang di Unisoviet sudah entah berantah dimana. Maka itu, Amerika sangat ketakutan ketika senjata biologi smallpox ini digunakan oleh Uni Soviet.
12.    Alma Ata Conference tahun 1978. Alma ata sekarang yang disebut sebagai Kazakstan. Konferense ini memunculkan konsep Primary Health Care dan Health For All With Year (2000). Dampak konferensi tersebut di Indoneisa adalah munculnya Puskesmas yang mengedepankan teknologi tepat guna dengan partisipasi aktif masyarakat dalam perawatan dan pendidikan kesehatan. Namun belum apa-apa, konferense tersebut menjadi meleset total oleh karena dijegal oleh UNICEF dan Rockefeller (1979). Mereka berpendapat bahwa harus selective primary health care yang mereka sebut sebagai GOBI (Growth Monitoring, Oral Rehidration, Breast Feeding, Immunization) tidak perlu mengembangkan puskesmas yang komprehensif. Selecrtive VS komprehensif PHC
13.    Era neo-liberal. Muncul di tahun 1973 oleh Ronald Reagen. Hal ini muncul akibat dari krisis BBM. Lalu muncul Konsensus Washington yang berisi mengenai
a.    Penghematan di sektor publik. Termausk pengurangan budget untk kesehatan dan pendidikan.
b.    Swastanisasi smeua sektor
c.    Desentralisasi
14.    The Decline of WHO.
                        WHO semakin terpuruk dengan Amerika tidak menyumbang ke WHO oleh karena:
a.    Kebijakan obat esensial yang merugikan industri farmasi di Amerika.
b.    International code on breast milk subsitute yang dapat  merugikan industri susu di Amerika.
                        Budget WHO menjadi beku. Apalagi sejak dipimpin oleh Nakojima di tahun 1988-1998. Beliau merupakan Dirjen terlemah sehingga WHO menjadi sangat mudah disetir oleh donor.
15.    Sejak tahun 1990an, kesehetan mulai disetir oleh World Bank.
16.    Kritikan terhadap kebijakan world bank pun bermunculan. Seperti;
a.     User fees = tarif
b.    Structural adjusment
c.     Pemakaian Daly’s
17.     Prof. Jefri Sach. Penasehat PB yang mengumandangkan bahwa ending poverty tahun 2025. Salah satu tahap pencapaian tersebut adalah pencapaian MDG (Millenium Development Goals) tahun 2015. MDG adalah kebijakan pembangunan yang mengarah juga ke kesehatan, meliputi
a.    Eradikasi kelaparan dan kemiskinan ekstrim
b.    Mencapai pendidikan dasar yang menyeluruh
c.    Kesamaan gender dan emansipasi wanita
d.   Menurunkan angka kematian bayi
e.    Meningkatkan kesehatan ibu hamil
f.     Memberantas HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lain
g.    Menciptakan lingkungan yang mendukung
h.    Membangun hubungan global untuk perkembanagan
                        Penduduk di bumi ini terdiri dari 17% kaya; 41% middle kaya – >2$; 25% agak miskin – 1-2$ perhari; 17% extreame miskin – <1$ perhari. Yang dimaksudkan di sini adalah menghilangkan 17% extreame miskin. Lalu apa argumen yang menguatkan bahwa hal ini bisa terapai? Bahwa perbandingan 1981 dengan 2001 terjad penurunan kemiskinnan. Bahkan jika membandingkan dengan tahun 1820 terjadi peningkatan GDP yang tinggi dengan GDP yang hampir sama di setiap negara.
18.    Global poverty diagnosis:
a.         Poverty trap; demografi, lingkungan, iklim, penyakit, fluktuasi harga.
b.        Ekonomi failre
c.         Fiscal trap
d.        Physical geographic
e.         Governance failure
f.          Cultural barier
g.         Geopolictics
19.    Tantangan dalam disease adalah
a.     Teknologinya ada, tapi cakupannya kurang
b.    Masih banyak kendala budaya
c.     Masih banyak kendala korupsi
20.    Bill Gates
                        Bill Gates adalah salah satu inisasiator GAVI (Imunisasi). Konsentrasi Bill Gates adalah dengan memecahkan teknologi . Terdapat permasalahan terkait dengan gates foundation ini karena pengambilan keputusan berdasarkan oleh satu orang dan tidak ada yang mengevaluasi akuntabilitas.
21.    Championing social determinants. Merupakan hal baru karen amelihat sosial ekonomi menjadi masalah kesehatan.


Referensi:
Slide kuliah mengenai Global Health And Decentralization oleh Dr Yodi Mahendradhata, MSc, PhD


WHO: Penanganan Risiko Kesehatan Global Cegah Kematian Dini

Angka harapan hidup global dapat naik sebesar hampir lima tahun dengan melakukan penanganan secara efektif  lima faktor utama yang mempengaruhi kesehatan, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam satu laporan, Selasa (27/10). Kelima faktor utama tersebut  antara lain kekurangan berat badan pada masa kanak-kanak, seks yang tak aman, kekurangan air bersih, kebersihan dan kesehatan, dan tekanan darah tinggi. Faktor-faktor tersebut bertanggung jawab atas seperempat dari 60 juta kematian yang diperkirakan terjadi setiap tahun, ungkap laporan berjudul "Global Health Risks" tersebut. Laporan itu, yang menggunakan data luas dari penelitian WHO dan jurnal ilmiah lain, menggambarkan secara keseluruhan 24 faktor yang memengaruhi kesehatan. Semuanya ini merupakan campuran antara faktor lingkungan, perilaku dan psikologis, seperti polusi udara, penggunaan tembakau dan gizi buruk. Hal yang juga menjadi perhatian dari laporan itu adalah dampak gabungan dari sekian banyak faktor risiko. Banyak kematian dan penyakit disebabkan oleh lebih dari satu faktor resiko dan mungkin dicegah dengan mengurangi setiap faktor risiko yang bertanggung jawab atas semua itu. "Lebih dari sepertiga kematian anak global dapat disebabkan oleh sedikit faktor risiko gizi seperti kekurangan berat badan pada masa kanak-kanak, pemberian air susu ibu yang tak memadai, dan kemerosotan zat besi," kata Colin Mathers, koordinator WHO bagi kematian dan bebas penyakit, dalam laporan tersebut. "Memahami pentingnya hubungan faktor resiko kesehatan membantu pemerintah memperkirakan kebijakan kesehatan yang akan mereka terapkan," ujar Mathers. Menurut laporan tersebut, delapan faktor resiko saja menjadi penyebab lebih dari 75 kasus penyakit jantung, penyebab utama kematian di seluruh dunia. Semua itu adalah konsumsi alkohol, glukosa darah yang tinggi, penggunaan tembakau, tekanan darah tinggi, indeks massa tubuh yang tinggi, kolesterol tinggi, sedikit mengkonsumsi buah dan sayuran dan kurang beraktivitas. Sembilan resiko prilaku dan lingkungan hidup, katanya, ditambah dengan tujuh kasus infeksi bertanggung jawab atas 45 persen kematian akibat kanker di seluruh dunia.

(Diambil dari http://begitu.com/kesehatan/who-penanganan-risiko-kesehatan-global-cegah-kematian-dini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar