Jumat, 18 Februari 2011

PENERAPAN BERPIKIR SISTEMIK (SYSTEMIC THINKING) DALAM DUNIA KESEHATAN


Dilihat dari manfaat pemikiran sistemik, pemikiran sistemik sangat penting unutk diterapkan dalam dunia kesehatan. Masukan (input) dalam pelayanan kesehatan adalah masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Dalam proses pelayanan kesehatan erat kaitannya dengan pemerintah, sistem kesehatan, infrastruktur kesehatan, peratuaran dan panduan, dan sebagainya. Hasil pelayanan kesehatan mencakup status kesehatan masyarakat dan ketersediaan pelayanan kesehatan.
1.      Elemen Pelayanan Kesehatan
Yaitu masyarakat (penerima pelayananan kesehatan) dan pemerintah (penyedia pelayanann kesehatan) yang saling berinteraksi. Dari elemen pemerintah dapat dijabarkan yaitu kewenangan, fungsi, keahlian, kemampuan, minat, dsb. Masyarakat yaitu kebutuhannya, tingkat kemampuannya, aspirasi, dsb. Elemen interaksi yaitu isi interaksi, apa yang diberikan pemerintah dan masyarakat, alat-alat yang dipakai, metode yang dipakai, status kesehatan masyarakat sebagai hasil interaksi, dsb.
2.      Saling hubungan antar elemen
Pelayanan kesehatan dapat terjadi apabila elemen-elemen yang ada dalam usaha pelayanan kesehatan saling bergerak dan saling berkaitan secara fungsional yang merupakan suatu kesatuan organisasi.
3.      Pencapaian tujuan yang diinginkan
Keberadaan sistem kesehatan adalah untuk mencapai tujuan sistem kesehatan secara efektif dan efisien.
4.      Sistem kesehatan dalam kerangka yang lebih luas
Sistem kesehatan sebagai suatu sistem dapat ditinjau secara mikro yaitu pelayanan kesehatan merupakan sistem yang menyangkut tenaga medis dan pasien yang terikat dalam hubungan dokter dan pasien dan secara makro yaitu sistem kesehatan menyangkut berbagai hal selain masyarakat (penerima pelayanan kesehatan), pemerintah (penyedia pelayanan kesehatan),  dan interaksi antar keduanya, juga melibatkan sistem politik, sistem ekonomi, sistem pendidikan, dan sistem – sistem lainnya.
Contoh:
Peningkatan kemampuan rumah sakit dalam hal pelayanan kesehatan ibu dan anak ini dilakukan berdasarkan  kerangka kerja utama yaitu Kerangka Kerja SDM Kesehatan untuk Meningkatkan Outcome Program Prioritas dari WHO (2006). 
Kerangka Kerja SDM Kesehatan untuk Meningkatkan Outcome Program Prioritas
Kerangka Kerja SDM Kesehatan (HRH Framewok) terdiri dari 6 komponen yang kait mengait dan terintegrasi satu sama lain dengan Manajemen SDM menjadi pusat sekaligus komponen utamanya.
Gambar  HRH Framework untuk Meningkatkan Outcome Program Prioritas

Komponen lainnya antara lain: (1) pendidikan; (2) kebijakan; (3) kemitraan); (4) pembiayaan; dan (5) kepemimpinan. Keenam elemen ini diintegrasikan dalam proses manajemen mulai dari analisis, perencanaan, implementasi, sampai dengan evaluasi SDM Kesehatan.
Output dari proses yang terjadi dalam Kerangka Kerja SDM Kesehatan tersebut adalah tercapainya 4 sasaran (HRH Objectives) yaitu: (1) kuatnya system manajemen SDM; (2) kebijakan penempatan; (3) keterkaitan dengan lintas sector yang terencana; dan (4) kepemimpinan di semua level.
Dengan Kerangka Kerja SDM Kesehatan tersebut, manajemen SDM untuk program prioritas diharapkan akan menjadi lebih efefktif, efisien, berorientasi jangka panjang, dan terhindar dari berbagai masalah seperti yang telah diuraikan sebelumnya.

Referensi:
Amirin, Tatang M. 1996. Pokok-Pokok Teori Sistem. Jakarta: Rajawali Pers
Tampubolon M. 2004. Penerapan Dan Pendekatan Teori Sistem: Studi Kasus Universitas HKBP Nomensen. Medan: Universitas Sumatera Utara
Winardi, J. 2005. Pemikiran Sistemik dalam bidang Organisasi dan Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar