Sabtu, 19 Februari 2011

MANAJEMEN BENCANA


Banyaknya peristiwa bencana yang terjadi dan menimbulkan korban jiwa serta kerugian  harta benda yang besar di Indonesia, telah membuka mata kita  bersama bahwa manajemen bencana di negara kita masih sangat jauh dari yang kita harapkan.  Selama ini, manajemen bencana dianggap bukan prioritas dan hanya datang sewaktu-waktu saja,  padahal kita hidup di wilayah yang rawan terhadap ancaman bencana. Oleh karena itu  pemahaman tentang manajemen bencana perlu dimengerti dan dikuasai oleh seluruh kalangan,  baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta.

SURVEILANS

           
              Menurut DCP2  (Disease Control Priorities in Developing Countries (2nd Edition)) 2008, surveilans adalah pengumpulan, analisis, dan analisis data secara terus menerus dan sistematis yang kemudian diinformasikan kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam pencegahan penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Surveilans memantau terus-menerus kejadian dan kecenderungan penyakit, mendeteksi dan memprediksi outbreak pada populasi, mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit, seperti perubahan-perubahan biologis pada agen, vektor, dan reservoir.  Selanjutnya surveilans menghubungkan informasi tersebut kepada pembuat keputusan agar dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penyakit.

Jumat, 18 Februari 2011

POST TRAUMATIC STRESS DISORDER

              Post traumatic stress disorder merupakan gangguan kecemasan yang dapat terjadi setelah mengalami atau menyaksikan suatu peristiwa traumatis. Sebuah peristiwa traumatis adalah peristiwa yang mengancam nyawa seperti pertempuran militer, bencana alam, insiden teroris, kecelakaan yang serius, atau penyerangan fisik atau seksual pada orang dewasa atau masa kanak-kanak. PTSD dapat terjadi secara akut (gejala berlangsung <3 bulan), kronis (gejala berlangsung> 3 bulan), atau onset tertunda (selang 6 bulan dari acara untuk onset gejala).

IDENTIFIKASI KORBAN BENCANA

             
             Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap bencana seperti banjir, tanah longsor dan tsunami. Bencana massal tersebut umumnya menyebabkan hilangnya jiwa manusia, kerusakan harta benda dan lingkungan. Umumnya korban yang hidup telah banyak dapat diatasi oleh tim medis, para medis dan tim pendukung lainnya. Namun berbeda bagi korban yang sudah meninggal yang perlu ditangani secara khusus dengan membentuk tim khusus pula. Pada korban yang telah meninggal umumnya dilakukan identifikasi korban atau yang sering disebut Disaster Victim Identification (DVI). DVI merupakan prosedur untuk mengidentifikasi korban meninggal akibat bencana massal secara ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan dan mengacu kepada standar baku Interpol. identifikasi korban mati merupakan suatu hak asasi manusia (HAM) pada serta pemenuhan aspek legal sipil juga untuk keluarganya, termasuk identifikasi masalah korban bom atau korban akibat terorisme lainnya.

KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN

               Profesi dokter merupakan suatu profesi yang selalu berinteraksi dengan berbagai individu dengan berbagai karakter  serta latar belakang suku, agama, dan pendidikan baik di setting pelayanan (dengan pasien) maupun dalam setting organisasi (dengan perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya). Untuk itu, keterampilan komunikasi mutlak diperlukan karena dokter terus berinteraksi dengan berbagai tenaga kesehatan, baik fungsional maupun administratif terlebih bila dokter tersebut bekerja dalam lembaga dengan struktur organisasi yang besar dan kompleks seperti di puskesmas dan rumah sakit. Dengan keterampilan komunikasi yang baik, maka akan terbangun hubungan antar-individu serta teamwork yang solid yang mampu memberikan pelayanan terpadu yang optimal untuk mengatasi permasalahan pasien dan komunitas penduduk di sekitar pelayanan kesehatan tersebut.

JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT


             Jaminan Kesehatan atau yang dulunya disebut Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) adalah suatu konsep atau metode penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna (preventif, promotif, rehabilitatif dan kuratif) berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan yang berkesinambungan dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan secara pra-upaya.

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PROFESIONAL DI INSTITUSI PELAYANAN


   Peran SDM atau sumber daya manusia itu sangat besar dalam pelayanan kesehatan terutama dokter. SDM pada pelayaanan kesehatan sangat berperan dalam Patient Loyalty, Patient Satisfaction, dan Patient Safety yang sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan. SDM yang kompeten dan efektif yaitu tindakan yang cepat, ketepatan diagnosis, keterpaduan, keakuratan, dan kenyamanan akan menghasilkan Patient Loyalty, Patient Satisfaction, dan Patient Safety. Pelayanan atau performance yang baik (excellent) dan corporate dan clinical governance saling mempengaruhi.

DESENTRALISASI


             Sebelum kita membahas mengenai desentralisasi itu sendiri alangkah baiknya jika kita memahami apa yang dimaksud dengan sentralisasi terlebih dahulu walau hanya superfisisal. Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi (pemerintah pusat). Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah. Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.

KESEHATAN GLOBAL (GLOBAL HEALTH)

 

Kesehatan dunia dipengaruhi oleh beberapa aktor dunia seperti World Health Organization ( WHO), The Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria (GFATM), World Bank, dll. Contohnya saja di Indonesia, di Kalimantan Timur, kurang lebih 50% budget kesehatan berasal dari asing dan di Jayapura, tidak hanya dari segi biaya, tapi juga pengadaan alat dan bahan-bahan juga berasal dari asing. Bantuan ini sangat membantu sehingga apabila bentuan tersebut terputus maka akan mengakibatkan dampak yang merugikan.

SISTEM KESEHATAN NASIONAL


Dalam mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia sesuai Pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945, yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.